Sebuah kisah inspiratif yang membuatku terharu akan keridhoannya dalam menjalani sebuah komitmennya dalam cinta.
Kalau sudah pasti ada cinta disisimu
Semua kan jadi MudahDan semua yang ada diatas tanah
Hanyalah tanah jua
(Imam Syafi’i R.A)
Kulitnya hitam. Wajahnya jelek. Usianya tua. Waktu pertama kali masuk ke rumah wanita itu, hampir saja ia percaya kalau ia berada di rumah hantu. Lelaki kaya dan tampan itu sejenak ragu kembali. Sanggupkah ia menjalani keputusannya? Tapi ia segera kembali pada tekadnya. Ia sudah memutuskan untuk menikahi dan mencintai perempuan itu. Apapun resikonya.
Suatu saat, perempuan itu datang padanya, “Ini emas-emasku yang sudah lama kutabung, pakailah ini untuk mencari wanita idamanmu, aku hanya membutuhkan status bahwa aku pernah menikah dan menjadi seorang istri.” Tapi lelaki itu malah menjawab, “Aku sudah memutuskan untuk mencintaimu. Aku takkan menikah lagi.”
Semua orang terheran-heran.
Keluarga itu tetap utuh sepanjang hidup mereka. Bahkan mereka kemudian dikaruniai anak-anak dengan kecantikan dan ketampanan yang luar biasa. Bertahun-tahun kemudian orang-orang ini menanyakan rahasia ini padanya.
Lelaki tua itu menjawab enteng, “ Aku memutuskan untuk mencintainya. Aku berusaha melakukan yang terbaik. Tapi perempuan itu melakukan semua kebaikan yang bisa ia lakukan untukku. Sampai aku bahkan tidak pernah merasakan kulit hitam dan wajah jeleknya dalam kesadaranku. Yang kurasakan adalah kenyamanan jiwa yang melupakan aku pada fisik.”
--Dialah Abu Ustman Al-Naisaburi Diceritakan oleh Abdurrahman Ibn Al-Jauzy
dalam “Shaed Al-Khatir” --
kawan begitulah cinta..
ketika ia terurai laku. Ukuran integritas cinta ia bersemi dalam hati… terkembang dalam kata… terurai dalam laku… Kalau hanya berhenti dalam hati, itu cinta yang lemah dan tidak berdaya. Kalau hanya berhenti dalam kata, itu cinta yang disertai kepalsuan dan tidak nyata… Kalau cinta sudah terurai laku, cinta itu sempurna seperti pohon; akarnya terhujam dalam hati, batangnya tegak dalam kata, buahnya menjumbai dalam laku. Persis seperti iman, terpatri dalam hati, terucap dalam lisan, dan dibuktikan oleh amal.
Semakin dalam kita merenungi makna cinta, semakin kita temukan fakta besar ini, bahwa cinta hanya kuat ketika ia datang dari pribadi yang kuat, bahwa integritas cinta hanya mungkin lahir dari pribadi yang juga punya integritas. Karena cinta adalah keinginan baik kepada orang yang kita cintai yang harus menampak setiap saat sepanjang kebersamaan.
Rahasia sebuah hubungan yang sukses
bertahan dalam waktu yang lama adalah pembuktian cinta terus menerus. Yang dilakukan oleh pecinta sejati disini adalah memberi tanpa henti.
Hubungan bertahan lama bukan karena perasaan cinta yang tiba-tiba bersemi dalam hati, tetapi karena kebaikan tiada henti yang dilahirkan oleh perasaan itu.
Seperti lelaki itu..
yang terus membahagiakan istrinya, begitu ia memutuskan untuk mencintainya. Dan istrinya, yang terus menerus melahirkan kebajikan dari cinta tanpa henti. Cinta tidak terurai dalam laku adalah jawaban atas angka-angka perceraian yang semakin menganga lebar dalam masyarakat kita.
Tidak mudah memang menemukan cinta yang ini. Tapi harus begitulah cinta, cinta yang sebenarnya cinta dalam hati....
No comments:
Post a Comment