Selesai acara Perpisahan Eselon IV hari ini saya mendapat sebuah kisah yang luar biasa yang diceritakan oleh seorang pejabat Eselon III. begini ceritanya :
Ini adalah sepenggal kisah hikmah tentang seorang Ayah milyarder yang kaya raya dengan sebuah kaos kaki bolongnya. Pada suatu hari, sang Ayah yang kaya raya ini sakit, menderita suatu penyakit yang sulit untuk bisa disembuhkan hingga para dokter pun angkat tangan menyerah. Sang Ayah sadar bahwa saat inilah ajal semakin dekat karena penyakit yang dideritanya. Ia pun berinisiatif mengumpulkan seluruh anak-anaknya dan berpesan kepada mereka seandainya nanti ayahnya meninggal. Sang Ayah berkata,
“Nak, tolong nanti jika Ayah meninggal kalian pakaikan kaos kaki bolong ini di kaki Ayah pada saat dimakamkan. Kaos kaki ini adalah kaos kaki yang paling Ayah sayangi, karena selalu setia menemani perjalanan Ayah pada saat hidup di dunia hingga kita bisa makmur seperti sekarang ini”. Pesan sang Ayah milyuner kepada anak-anaknya di saat saat terakhir.
Tidak lama berselang, sang Ayah pun wafat. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Mengingat wasiat lisan dari sang Ayah, si anak mengatakan kepada Ustadz/ Kyai yang mengurus jenazahnya, yang memandikan dan mengkafani ayahnya agar dapat mengenakan kaos kaki di kaki almarhum ayahnya. Sang ustadz menolak permintaan anak tersebut karena itu melanggar syariat. Sang anak pun kesal dan terus tetap memaksakan diri kepada sang ustadz agar wasiat ayahnya dapat terlaksana. Sang ustad kembali dengan tegas mengatakan tidak boleh.
Di saat galau tidak dapat memenuhi permintaan sang ayah, hadirlah pengacara ayahnya untuk menyampaikan surat wasiat resmi peninggalan ayahnya. Dalam salah satu surat wasiat dituliskan oleh sang ayah yang membahas tentang wasiat kaos kaki bolong. Pada intinya tulisan tersebut berisi sebagai berikut:
“Nak, kalian pasti sedang bingung karena tidak dapat memenuhi permintaan ayah untuk memakaikan kaos kaki bolong di jenazah ayah. Sebenarnya permintaan ayah ini hanya ingin mengingatkan kalian semua, jika kita meninggal kaos kaki bolong saja tidak dapat ikut dibawa ke dalam liang kubur. Jadi, janganlah kalian menyibukan diri dengan dunia kalian sehingga lupa dengan apa yang akan kalian hadapi nanti yaitu kematian. Karena kematian pasti datang ketika kalian siap ataupun tidak. Maka bersiaplah selalu menyambutnya,”.
Itulah sekilas kisah kaos kaki bolong milik sang Ayah yang kaya raya. Harta yang dikumpulkan selama di dunia tidak dapat ikut dibawa sampai liang kubur ketika meninggal dunia nanti. Hanya lembaran kain kafan yang akan menemani liang kubur kita. Jangankan harta dunia, rumah mewah, mobil, dan lain sebagainya, sebuah kaos kaki bolong nan kusut pun tidak bisa untuk ikut dibawa masuk ke dalam liang kubur kita, tidak bisa menemani jasad tubuh kita yang telah meninggal dunia.
(Kisah ini disampaikan oleh Habib Novel bin Muhammad Alaydrus Solo dengan sedikit perubahan dalam tausiahnya saat mengisi pengajian akbar di Polokarto, Karanganyar, Jawa Tengah pada Sabtu malam Ahad, 30 Agustus 2014, ditulis ulang oleh Mas Fadlil). saya copas ulang untuk dipublikasikan